Menu Western di Komunitas

Jumat, 08 Oktober 2010

Tidak sulit mencari tempat makan yang diberi nama Jo’Steak ini. Seantero komunitas, pasti sudah familiar dengan Ranch Market yang terletak di Jalan Raya Pejuangan. Nah, di samping supermarket itulah, resto ini berdiri.

Siang itu, sekitar pukul 1 siang, matahari sedang terik bersinar. Setelah memarkirkan kendaraan, AdInfo langsung bergegas menemui pemilik Jo’Steak, Rizal Prakarsa. Saat ditemui, Rizal langsung banyak bercerita tentang restorannya yang mengusung menu-menu western.
Sebelum dibuka di tempat ini, Jo’Steak sendiri pernah 2 tahun bertengger di wilayah Kemang. Karena pertimbangan masih sedikitnya restoran yang menawarkan menu-menu western di lokasinya sekarang, Rizal pun memberanikan diri untuk membuka Jo’Steak di komunitas kita. “Marketnya pun sepertinya lebih banyak di sini,” kata Rizal.
Tempat makan ini tidak begitu besar. Kapasitasnya sekitar 40 orang. Tapi, sejenak melangkahkan kaki kita ke dalam, suasananya terasa nyaman dan tenang. Meski di luar banyak lalu lalang kendaraan, tapi tidak menggangu kenyamanan kita di dalam.
Interiornya dibuat tidak terlalu mencolok dengan furnitur yang terkesan klasik. Paduan warna langit dan coklat menghiasi tempat makan ini berpadu dengan tanaman rambat artifisial di beberapa langit-langit ruangan.
Dalam menjalankan bisnis ini, Rizal tidak berpangku tangan dengan chef-nya. Dirinya sendiri ternyata mampu untuk membuat resep-resep menu western yang ada di restorannya. Untuk resep dan sauce steak, misalnya. Rizal membuatnya sendiri.
“Saya 8 tahun tinggal di Amerika. Di sana saya sering mencoba resep-resep steak dengan bahan baku dari sana. Setelah mencoba-coba, akhirnya saya bisa membuatnya sendiri,” ucap Rizal.
Begitu juga dengan Spagheti Jo’Steak, Rizal belajar langsung dengan orang Itali yang memang jago masak menu khas negara tersebut.

Menu
Berbagai menu western disediakan tempat makan ini. Mulai aneka steak, grilled, spagheti, burger, sandwich, sampai bermacam minuman. Tapi, yang menjadi menu unggulan Jo’Steak adalah steak dan grilled.
Menu steak yang tersedia di antaranya, Special Cut Sirloin, ¼ kg Supercut Sirloin, Australian Sirloin, Australian Rib Eye, Australian Tenderloin, ¼ kg Australian Sirloin, dan Super Cut.
Dari sekian banyak menu tersebut, Super Cut adalah yang dibilang favorit. Rasanya beda dengan steak biasanya. “Ada rasa yang berbeda. Tampilannya pun lain dengan taburan bumbu-bumbu yang saya rahasiakan,” ujar Rizal.
Memang kalau dilihat tampilannya di meja makan, steak ini seperti ditaburi bumbu-bumbu tertentu berwarna kuning.
Seperti steak lainnya, potongan daging panggang ini pun “ditemani” dengan mash/french potato, sayur, salad, dan onion ring.
Pemilihan bahan baku daging bisa dibilang bagus. Karena ketika dipotong atau digigit, tidak terasa alot atau keras karena serat dagingnya memang sedikit.
Rasanya cukup lezat dan gurih. Cita rasa daging asap terasa sekali. Apalagi kalau disiram sauce yang bisa dipilih antara Mushroom Sauce atau Black Pepper Sauce. “Kalau memang suka pedas, bisa pilih Black Pepper Sauce,” ujar Rizal.
Tingkat kematangan daging pun bisa dipilih, ½ matang atau ¾ matang. Sebagian besar orang yang makan di tempat ini lebih memilih ¾ matang atau medium well.
Tapi sayangnya, Jo’Steak tidak menempatkan steak di atas hot plate. Jadi, kita tidak bisa berlama-lama menyantapnya kalau tidak ingin steak-nya menjadi dingin. Namun, Rizal memiliki alasan tersendiri kenapa tidak menggunakan hot plate, melainkan piring putih biasa.
“Kalau kita menggunakan hot plate, steak yang ½ matang, malah bisa matang nantinya. Lagi pula di Amerika sendiri tidak ada yang memakai hot plate,” katanya.
Harga steak yang disediakan tergolong lebih murah. Kisarannya dari Rp 35 – 99 ribu.
Selain daging, Jo’Steak juga menyediakan ikan dan ayam grilled dalam menunya. Di antara yang menjadi favorit adalah JJ Gindara dan Norway Salmon yang dimasak dengan resep dari Itali.
Cara membuatnya dengan memberikan bumbu-bumbu yang terbuat dari bawang merah, paprika, olive oil, dan jeruk lemon. “Bumbu tersebut dikasih sebelum dan ketika dibakar. Penyajiannya sama dengan steak dan dimakan dengan mushroom sauce atau black peper sauce,” terang Rizal.
Bila dibandingkan, JJ Gindara dan Norway Salmon, rasanya lebih enak Norway Salmon yang memang merupakan ikan impor. Harga JJ Gindara Grilled Rp 35 ribu dan Norway Salmon Grilled Rp 55 ribu.
Jo’Steak buka setiap hari pukul 11.00 – 22.00 dan melayani pesan antar dengan minimum order Rp 50 ribu untuk wilayah Puri, Kedoya, Meruya, Green Garden, Interkon, Kebon jeruk, dan sekitarnya.

Labels:

0 komentar:

Posting Komentar